REVIEWGEH.COM - Prosesor Arm Cortex-A73 merupakan salah satu core CPU yang didesain oleh Arm Holdings untuk memberikan keseimbangan optimal antara kinerja tinggi dan efisiensi daya pada perangkat mobile.
Diluncurkan pada tahun 2016, Cortex-A73 adalah bagian dari arsitektur Armv8-A dan dirancang untuk menangani aplikasi yang memerlukan daya komputasi besar, seperti game, multitasking, dan kecerdasan buatan (AI), sekaligus menjaga daya tahan baterai.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang Cortex-A73, mulai dari sejarah, fungsi, kelebihan dan kekurangan, hingga perannya dalam teknologi mobile saat ini. Kami juga akan menjawab berbagai pertanyaan umum yang sering muncul di internet terkait prosesor ini.
Apa Itu Arm Cortex-A73?
Arm Cortex-A73 adalah prosesor berbasis arsitektur Armv8-A yang berfokus pada efisiensi daya tanpa mengorbankan kinerja.
Dirancang dengan teknologi 10nm dan 16nm FinFET, Cortex-A73 menjadi salah satu pilihan utama untuk smartphone flagship dan tablet high-end.
Prosesor ini mendukung komputasi 64-bit, memungkinkan perangkat yang menggunakan Cortex-A73 untuk mengakses memori lebih dari 4GB, serta menjalankan aplikasi modern yang memerlukan kemampuan pemrosesan tinggi.
Cortex-A73 sering digunakan dalam konfigurasi big.LITTLE, di mana prosesor ini dipasangkan dengan core hemat daya seperti Cortex-A53 untuk menangani tugas-tugas ringan.
Ini memungkinkan smartphone dan tablet untuk menghemat daya baterai ketika tidak dibutuhkan kinerja maksimal, tetapi tetap memberikan performa tinggi saat diperlukan.
Fungsi dan Kegunaan Arm Cortex-A73
Cortex-A73 dirancang untuk memberikan kinerja tinggi pada perangkat mobile tanpa mengorbankan efisiensi daya. Beberapa fungsi dan kegunaan utama dari prosesor ini meliputi:
- Kinerja Tinggi untuk Aplikasi Berat
Cortex-A73 menawarkan kemampuan komputasi yang kuat untuk menjalankan aplikasi berat seperti game, pengeditan video, dan aplikasi berbasis AI. Prosesor ini memungkinkan pengguna untuk menikmati performa lancar pada aplikasi yang memerlukan daya komputasi besar. - Efisiensi Daya Optimal
Salah satu fokus utama Cortex-A73 adalah mengoptimalkan penggunaan daya, sehingga perangkat mobile yang menggunakannya dapat bertahan lebih lama tanpa harus sering mengisi ulang baterai. Ini dicapai dengan meminimalkan penggunaan daya saat perangkat hanya menangani tugas-tugas ringan. - Multitasking yang Lebih Lancar
Cortex-A73 mendukung multitasking dengan sangat baik, memungkinkan pengguna untuk menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan tanpa mengalami penurunan kinerja. - Pemrosesan Grafis dan Multimedia
Prosesor ini mendukung resolusi tinggi dan pemrosesan grafis yang lebih baik, menjadikannya ideal untuk perangkat yang digunakan untuk game atau konsumsi konten multimedia.
Kelebihan Arm Cortex-A73
- Kinerja Tinggi dalam Ukuran yang Kompak
Cortex-A73 dirancang dengan teknologi FinFET 10nm dan 16nm, yang membuatnya lebih efisien dalam hal penggunaan ruang dan daya, sekaligus memberikan kinerja yang kuat. Ini membuatnya ideal untuk perangkat mobile yang memiliki keterbatasan ukuran dan kapasitas baterai. - Efisiensi Daya yang Luar Biasa
Prosesor ini menawarkan peningkatan signifikan dalam efisiensi daya dibandingkan pendahulunya, seperti Cortex-A72. Ini berarti perangkat dapat bertahan lebih lama dalam penggunaan sehari-hari, bahkan ketika menjalankan aplikasi berat. - Dukungan 64-bit
Sebagai prosesor berbasis arsitektur Armv8-A, Cortex-A73 mendukung komputasi 64-bit, memungkinkan aplikasi modern dan sistem operasi terbaru untuk berfungsi lebih optimal, terutama dalam hal manajemen memori. - Penggunaan dalam Konfigurasi big.LITTLE
Cortex-A73 sering digunakan dalam konfigurasi big.LITTLE bersama dengan core hemat daya seperti Cortex-A53. Ini memungkinkan perangkat untuk beralih antara core kinerja tinggi dan core hemat daya sesuai dengan kebutuhan, sehingga mengoptimalkan daya baterai. - Peningkatan Kinerja Per Watt
Cortex-A73 menawarkan peningkatan kinerja per watt yang signifikan dibandingkan pendahulunya. Ini menjadikannya pilihan yang baik untuk perangkat yang memerlukan daya tahan baterai panjang tanpa mengorbankan kinerja.
Kekurangan Arm Cortex-A73
- Persaingan dengan Prosesor Generasi Baru
Meskipun Cortex-A73 memberikan kinerja yang solid, prosesor generasi yang lebih baru seperti Cortex-A75 dan Cortex-A76 menawarkan kinerja yang lebih baik dan lebih efisien. Ini membuat Cortex-A73 kurang relevan untuk perangkat flagship yang dirilis dalam beberapa tahun terakhir. - Batasan dalam Kinerja AI dan Pembelajaran Mesin
Meskipun cukup kuat untuk aplikasi modern, Cortex-A73 tidak dirancang secara khusus untuk menangani beban kerja kecerdasan buatan (AI) atau pembelajaran mesin (ML) seefisien prosesor yang lebih baru. Prosesor modern dengan NPU (Neural Processing Unit) lebih unggul dalam hal ini. - Tidak Cocok untuk Server atau Perangkat Besar
Karena dirancang untuk perangkat mobile, Cortex-A73 tidak cocok untuk server atau perangkat komputasi besar yang membutuhkan kinerja yang lebih besar dan pemrosesan paralel yang lebih intensif.
Sejarah Arm Cortex-A73
Cortex-A73 diluncurkan oleh Arm Holdings pada 2016 sebagai penerus dari Cortex-A72. Dengan fokus pada peningkatan kinerja per watt dan efisiensi daya, Cortex-A73 menjadi prosesor pilihan bagi banyak OEM (Original Equipment Manufacturer) untuk smartphone kelas atas pada masanya.
Prosesor ini banyak digunakan dalam chipset seperti HiSilicon Kirin 960 dan Qualcomm Snapdragon 835, yang dipakai dalam berbagai smartphone flagship seperti Huawei Mate 9, Google Pixel, dan Samsung Galaxy S8.
Seiring berjalannya waktu, Cortex-A73 telah digantikan oleh core CPU yang lebih canggih seperti Cortex-A75 dan Cortex-A76, tetapi masih digunakan dalam banyak perangkat yang menargetkan keseimbangan antara kinerja dan daya tahan baterai.
Komponen Utama dan Teknologi di Balik Arm Cortex-A73
- Pipeline Eksekusi yang Lebih Dalam
Cortex-A73 menggunakan pipeline yang lebih dalam dibandingkan pendahulunya, memungkinkan prosesor untuk memproses lebih banyak instruksi dalam satu siklus dan meningkatkan kinerja keseluruhan. - Desain Berbasis FinFET
Teknologi FinFET yang digunakan dalam Cortex-A73 memungkinkan penghematan daya yang lebih besar dan kinerja yang lebih baik dalam ukuran yang lebih kecil. - Optimisasi untuk big.LITTLE
Cortex-A73 sangat dioptimalkan untuk konfigurasi big.LITTLE, di mana core kinerja tinggi seperti A73 dapat digunakan bersama dengan core hemat daya seperti Cortex-A53, sehingga menawarkan keseimbangan antara kinerja dan efisiensi daya.
Perangkat yang Menggunakan Arm Cortex-A73
Cortex-A73 digunakan dalam berbagai smartphone dan perangkat mobile kelas atas. Beberapa contoh chipset yang menggunakan Cortex-A73 meliputi:
- Qualcomm Snapdragon 835: Digunakan dalam perangkat seperti Google Pixel 2, Samsung Galaxy S8, dan OnePlus 5.
- HiSilicon Kirin 960: Digunakan dalam smartphone Huawei seperti Mate 9 dan P10.
- MediaTek Helio X30: Chipset ini juga menggunakan core Cortex-A73 dalam konfigurasi 10-core untuk smartphone kelas atas.
Kesimpulan
Prosesor Arm Cortex-A73 merupakan solusi yang efisien dan kuat untuk perangkat mobile yang memerlukan kinerja tinggi namun hemat daya.
Dengan dukungan komputasi 64-bit, peningkatan efisiensi daya, dan kinerja yang mumpuni, Cortex-A73 menjadi prosesor andalan untuk smartphone flagship dan perangkat high-end pada masanya.
Meski telah digantikan oleh core yang lebih baru seperti Cortex-A75 dan Cortex-A76, Cortex-A73 tetap menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan teknologi prosesor mobile.
Dengan desain yang mendukung konfigurasi big.LITTLE, Cortex-A73 berhasil memberikan keseimbangan optimal antara daya tahan baterai dan performa tinggi yang dibutuhkan oleh pengguna modern.